Penerapan Teori Hierarchy Of Needs dalam Pendidikan
gambar koleksi google
Implikasi dari teori Maslow dalam dunia pendidikan sangat penting. Hierarki Maslow dapat membantu guru memahami siswa dan menciptakan sebuah lingkungan untuk memperkuat pembelajaran. Tidaklah realis mengharapkan siswa menunjukkan minat pada aktivitas kelas jika mereka memiliki defisiensi fisiologi atau keamanan. Anak yang datang kesekolah tanpa sarapan dan yang tidak memiliki uang untuk makan siang tidak bisa berfokus dengan benar pada tugas kelas. Guru bisa bekerja sama dengan konselor, kepala sekolah, dan pekerja sosial untuk membantu keluarga anak atau membuat program agar anak mendapatkan makanan gratis atau pengurangan harga makan.
Beberapa siswa akan menemui kesulitan mengerjakan tugas dengan adanya gangguan di dekat mereka (misalnya gerakan, suara berisik). Guru bisa menemui orang tua untuk mengetahui apakah kondisi rumah mengganggu. Gangguan dirumah bisa muncul karena tidak terpenuhinya kebutuhan pada keamanan, keinginan untuk merasa lebih aman mengenai pelajaran. Orang tua bisa didorong untuk merancang lingkungan rumah yang mendukung pembelajaran, meminimalisir gangguan dikelas, dan mengajari siswa kemampuan untuk menenangkan diri (misalnya, bagaimana cara berkonsentrasi dan memperhatikan aktivitas akademik dengan cermat).
Hirarki Maslow merupakan bimbingan umum yang berguna untuk memahami perilaku. Hirarki ini menunjukkan bahwa tidaklah realistis mengharapkan siswa belajar dengan baik di sekolah jika mereka menghadapi kesulitan fisiologis atau deficienchy keamanan. Hirarki memberikan petunjuk kepada pendidik untuk memperhatikan mengapa siswa melakukan sesuatu. Pendidik menekankan prestasi intelektual, tetapi banyak remaja lebih mementingkan kebersamaan dan keyakinan. Sehingga di dalam menerapan toeri maslow di dalam pembelajaran, peran guru tidak terlepas sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa. Guru memposisikan pembelajaranya secara student centered.
Implikasi dari teori Maslow dalam dunia pendidikan pada proses belajar mengajar misalnya, guru mestinya memperhatikan teori ini. Apabila guru menemukan kesulitan untuk memahami mengapa anak-anak tertentu tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengapa anak tidak dapat tenang di dalam kelas, atau bahkan mengapa anak-anak tidak memiliki motivasi untuk belajar. Menurut Maslow, guru tidak bisa menyalahkan anak atas kejadian ini secara langsung, sebelum memahami barangkali ada proses kebutuhan anak yang belum terpenuhi dibawah kebutuhan untuk tahu dan mengerti. Bisa jadi anak tersebut belum atau tidak melakukan sarapan pagi yang cukup, tidak tidur dengan nyenyak, atau ada masalah pribadi/ keluarga yang membuatnya cemas dan takut.
A. Kelebihan Dan Kekurangan Teori Hierarchy Of Needs
Sebagaimana sebuah karakter, sebuah teori juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal ini pun terdapat pula pada teori yang sedang kita bahas saat ini. Berikut ini akan dijabarkan dua kelemahan dari teori tersebut.
1. Tiadanya Kebutuhan Spiritual di dalam Teori Maslow
Di dalam teori tersebut, tidak terdapat adanya kebutuhan spiritual. Padahal selama ini, banyak kasus psikologis yang melibatkan adanya kebutuhan manusia akan agama, kepercayaan, atau spiritualitas tertentu. Sehingga hal ini merupakan kekurangan yang dapat dianggap vital dalam teori maslow tersebut. Misalnya, sesoarng yang hendak berinfak dimasjid, menunaikan ibadah sholat, membaca al-Quran, ke gereja dan sebagainya. Kebutuhan itulah yang tidak dikatgorikan di dalam teori hierarki Maslow.
2. Tingkatan-tingkatan (hierarki) yang janggal
Koreksi kedua adalah sistem tingkatan yang janggal. Tingkatan-tingkatan didalam teori Maslow bersifat relative karena mugkin benar bagi satu orang, tetapi belum tentu sesuai dengan orang yang lainnya. Misalnya, kebutuhan fisiologis(sandang pangan) harus terlebih dahulu terpenuhi sebelum kebutuhan cinta dan ingin dicintai.
Pendapat Stephan R. Covey dalam bukunya yang berjudul “First Thing First”, menyebutkan bahwa Maslow di tahun-tahun terakhirnya merevisi teorinya tersebut. Ia pun mengatakan Maslow mengakui bahwa kebutuhan untuk mengaktualisasi diri bukan kebutuhan tertinggi adalah self transcendence. Sebagian orang berpendapat self transcendence adalah kebutuhan akan beragama, kebutuhan spiritual, atau kebutuhan untuk menghubungkan diri dengan yang di atas (Tuhan).
Post a Comment for "Penerapan Teori Hierarchy Of Needs dalam Pendidikan"