Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Aplikasi Teori Vygotsky

gambar koleksi google 

Menurut Karpov, dkk (Schunk 2012, 245) Ide-ide Vygotsky dapat dimanfaatkan dalam banyak aplikasi pendidikan .Studi tentang pengaturan diri telah mendapat pengaruh besar dalam teori ini. Pengaturan diri membutuhkan proses-proses metakognitif seperti perencanaan, pengecekan, dan evaluasi.

1. Penerapan teori Vygotsky dalam dunia Pendidikan
Karya Vygotsky didasarkan pada tiga ide utama: (1) bahwa intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka telah ketahui; (2) bahwa interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual; (3) peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan mediator pembelajaran siswa.

Ciri-ciri pembelajaran dalam pandangan kognitif (Sugihartono,dkk, 2007:115) adalah sebagai berikut:
  1. Menyediakan pengalaman belajar dengan mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sedemikian rupa sehingga belajar melalui proses pembentukan pengetahuan.
  2. Menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar, tidak semua mengerjakan tugas yang sama, misalnya suatu masalah dapat diselesaikan dengan berbagai cara.
  3. Mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi yang realistik dan relevan dengan melibatkan pengalaman konkrit, misalnya untuk memahami suatu konsep siswa melalui kenyataan kehidupan sehari-hari.
  4. Mengintegrasikan pembelajaran sehingga memungkinkan terjadinya transmisi sosial, yaitu terjadinya interaksi dan kerja sama seseorang dengan orang lain atau dengan lingkungannya, misalnya interaksi dan kerja sama antara siswa, guru, dan siswa-siswa.
  5. Memanfaatkan berbagai media termasuk komunikasi lisan dan tertulis sehingga pembelajarn lebih efektif.
  6. Melibatkan siswa secara emosional dan social sehingga siswa menjadi tertarik dan mau belajar.
Sumbangan psikologi kognitif berakar dari teori-teori yang menjelaskan bagaimana otak bekerja dan bagaimana individu memperoleh dan memproses informasi. Pandangan yang ditawarkan Vygotsky dan para ahli psikologi kognitif yang lebih mutakhir adalah penting dalam memahami penggunaan-penggunaan strategi belajar karena tiga alasan. Pertama, mereka menggarisbawahi peran penting pengetahuan awal dalam proses belajar. Dua, mereka membantu kita memahami pengetahuan dan perbedaan antara berbagai jenis pengetahuan. Dan tiga, mereka membantu menjelaskan bagaimana pengetahuan diperoleh manusia dan diproses dalam sistem memori otak.

Para ahli psikologi kognitif menyebut informasi dan pengalaman yang disimpan dalam memori jangka panjang sebagai pengetahuan awal. Pengetahuan awal (prior knowledge) merupakan kumpulan dari pengetahuan dan pengalaman individu yang diperoleh sepanjang perjalanan hidup mereka, dan apa yang ia bawa kepada suatu pengalaman baru. Perkembangan termasuk internalisasi atau penyerapan isyarat-isyarat sehingga anak-anak dapat berpikir dan memecahkan masalah tanpa bantuan orang lain. Internalisasi ini disebut pengaturan diri (self regulation).

Langkah pertama dari pengaturan diri dan pemikiran mandiri adalah mempelajari bahwa segala sesuatu memiliki makna. Langkah kedua dalam pengembangan struktur-struktur internal dan pengaturan diri adalah latihan. Siswa berlatih gerak-gerak isyarat yang akan mendatangkan perhatian. Kemudian langkah terakhir termasuk penggunaan isyarat dan memecahkan masalah tanpa bantuan orang lain. Penerapan teori Vygotsky dalam pendidikan, yaitu:

1. Gunakan zone of proximal development.
Mengajar harus dimulai pada batas atas zona dimana murid mampu untuk mencapai tujuan dengan kerja sama erat dengan instruktur atau pengajar. Dengan petunjuk dan latihan yang terus menerus, murid akan mengorganisasikan dan menguasai aturan tindakan yang dibutuhkan untuk melakukan suatu keahlian yang diharapkan.

2. Gunakan teknik scaffolding
Scaffolding digunakan untuk membantu murid naik ke level keahlian dan pengetahuan yang lebih tinggi. Cukup berikan bantuan yang dibutuhkan saja atau cukup amati kemauan dan usaha murid, beri bantuan ringan jika diperlukan.

3. Gunakan kawan sesama murid yang lebih ahli sebagai guru.
Menurut Vygotsky bukan hanya orang dewasa yang penting dalam membantu murid mempelajari keahlian. Murid juga bisa mendapat manfaat dari bantuan dan petunjuk dari temannya yang lebih ahli.

4. Dorong pembelajaran kolaboratif dan sadari bahwa pembelajaran melibatkan suatu komunitas orang yang belajar.
Baik itu anak maupun orang dewasa melakukan aktifitas belajar secara kolaboratif. Teman, guru, orang tua dan orang dewasa lainnya bekerjasama dalam komunitas pelajar

5. Pertimbangkan konteks kultural dalam pembelajaran.
Fungsi penting dari pendidikan adalah membimbing murid dalam mempelajari keahlian yang penting bagi kultur tempat mereka berada.


6. Pantau dan dorong anak-anak dalam menggunakan private speech.

Perhatikan perubahan perkembangan dari berbicara dengan diri sendiri pada masa awal sekolah dasar. Pada masa sekolah dasar dorong murid untuk menginternalisasikan dan megatur sendiri pembicaraan mereka dengan dirinya sendiri.
7. Nilai ZPD-nya, bukan IQ.
Vygotsky tidak percaya bahwa test formal standar adalah cara terbaik untuk menilai kemampuan belajar atau kesiapan anak untuk belajar. Vygotsky mengatakan bahwa penilaian harus difokuskan untuk mengetahui ZPD si murid. Pembimbing member murid tugas dengan tingkat kesulitan yang bervariasi untuk menentukan level terbaik untuk memulai pelajaran.

Sumbangan teori Vygotsky adalah penekanan pada bakat sosial budaya dalam pembelajaran. Menurutnya, pembelajaran terjadi ketika siswa bekerja dalam zona perkembangan proksimal (zone of proximal development). Zona perkembangan proksimal adalah tingkat perkembangan sedikit di atas tingkat perkembangan seseorang pada ketika pembelajaran berlaku.

Dalam teori Vygotsky dijelaskan bahwa ada hubungan secara langsung antara domain kognitif dengan sosial budaya. Kualitas berfikir siswa dibina dan aktivitas sosial siswa dikembangkan dalam bentuk kerjasama antara siswa dengan siswa lainnya yang lebih mampu di bawah bimbingan orang dewasa dan guru.


2. Penerapan teori belajar Vygotsky dalam interaksi belajar

Penerapan teori belajar Vygotsky dalam interaksi belajar mengajar dapat dijabarkan sebagai berikut :
  1. Walaupun anak tetap dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak. Dalam istilah teoritis, ini berarti anak-anak bekerja dalam Zone of Proximal Development dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD. 
  2. Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru, teman sebaya juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak, kerja kelompok secara kooperatif tampaknya mempercepat perkembangan anak. 
  3. Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluas menjadi pengajaran pribadi oleh teman sebaya (peer tutoring), yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang agak tertinggal dalam pelajaran. Satu anak bisa lebih efektif membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai.
Daftar Pustaka
Gredler, Margaret. E. 2011. Learning and Instruction Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kencana.

Santrock, John W. 2013.Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Kencana.

Schunk, Dale H. 2012. Learning Theories An Educational Perspective Sixth Edition. Boston: The Univerity of North Carolina at Greensboro.

Sugihartono,dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press.

Post a Comment for "Aplikasi Teori Vygotsky"