Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Fungsi, Penggolongan dan Langkah - Langkah Pengembangan Tes

A. Fungsi Tes
Secara umum ada dua macam fungsi tes, yaitu :
  • Sebagai alat untuk mengukur prestasi siwa dengan maksud untuk mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai siswa setelah proses belajar mengajar
  • Sebagai motivator dalam pembelajaran, dengan nilai sebagai umpan balik yang diharapkan dapat meningkatkan intensitas kegiatan belajar.
  • Perbaikan kualitas pembelajaan. Hal ini dapat dilakukan melalui tes penempatan, tes diagnostik dan tes formatif
  • Menentukan berhasil atau tidaknya siswa sebagai salah satu acuan guru dalam menentukan atau melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi

B. Penggolongan Tes
Penggolongan tes terbagi menjadi 6 kategori yang berbeda, yaitu :
1. Berdasarkan fungsinya :

  • Tes awal (pretest) ; bertujuan untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran tersebut akan diajarkan dan diketahui oleh siswa
  • Tes akhir (posttest) ; bertujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran dikuasai oleh siswa
  • Penempatan (placement test) ; jenis tes ini dilakukan pada awal tahun ajaran untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa sehubungan dengan pelajaran yang akan disajikan. Penilaian tersebut menggunakan tes yang disusun dalam lingkup yang luas dan tingkat kesukaran yang bervariasi untuk membedakan siswa yang sudah atau belum menguasai materi pelajaran, standar kompetensi dan tujuan pembelajaran.
  • Formatif (formative test) ; tes formatif dilaksanakan saat pembelajaran sedang berlangsung. Tes formatif biasanya mengacu pada kriteria tertentu seperti tercapainya tujuan, sedangkan pada tes penempatan mengacu pada norma tertentu seperti norma kelompok
  • Diagnostik (diagnostic test) ; tes diagnostik bertujuan untuk mendiagnose kesulitan belajar siswa, dimana tahap awal diberikan tes formatif untuk mengetahui ada tidaknya bagian yang belum dikuasai. Tahap kedua dibuatkan butir - butir soal yang lebih memusat pada bagian tersebut untuk dapat mendeteksi bagian mana pada pokok bahasan atau subpokok bahasan yang belum dikuasai. Tiap unit dibuatkan beberapa soal yang tingkat kesukarannya relatif rendah, tujuannya agar dapat diketahui bahwa unit tertentu belum dikuasai sehingga soal - soal tidak dapat diselesaikan meskipun soalnya mudah.
  • Sumatif (summative test) ; tes sumatif merupakan tes yang berikan pada akhir pokok bahasan, akhir semester, akhir tahun ajaran atau akhir jenjang atau program tertentu. Tujuan dari tes sumatif adalah untuk memberikan nilai yang menjadi dasar penentuan kelulusan atau pemberian sertifikat kepada siswa.
2. Berdasarkan aspek psikis :
  • Tes intelegensi (intelegency test) ; merupakan tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapkan atau memprediksi tingkat kecerdasan peserta tes
  • Tes kemampuan (aptitude test) ; merupakan tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis kemampuan dasar atau bakat khusus yang dimiliki peserta tes
  • Tes sikap (atitude test) ; merupakan tes yang dilaksanakan dengan tujuan menganalisis pre-disposisi atau kecenderungan peserta tes untuk melakukan suatu respon terhadap obyek yang disikapi
  • Tes kepribadiaan (personally test) ; tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis karakteristik khas peserta tes yang bersifat lahiriah seperti bentuk tubuh, cara bergaul dan sebagainya
  • Tes hasil belajar (achievement test) ; tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis tingkat pencapaian peserta tes terhadap tujuan pembelajaran atau prestasi belajar.
3. Berdasarkan peserta :
  • Tes individual (individual test) ; tes yang hanya berhadapan dengan satu orang peserta saja
  • Tes kelompok (group test) ; tes yang hanya berhadapan dengan lebih dari satu orang peserta
4. Berdasarkan waktu :
  • Power test ; tes dimana waktu yang disediakan bagi peserta tes tidak dibatasi
  • Spees test : tes dimana waktu yang disediakan bagi peserta dibatasi
5. Berdasarkan cara merespon :
  • Tes verbal ; tes yang mengharuskan jawaban yang tertuang dalam bentuk ungkapan kata - kata atau kalimat
  • Tes non-verbal ; tes yang mengharuskan jawaban peserta tes bukan dalam bentuk ungkapan kata - kata atau kalimat melainkan berupa tingkah laku
6. Berdasarkan cara mengajukan pertanyaan :
  • Tes tertulis (pencil and paper test) ; merupakan tes dimana pelaksana tes dalam mengajukan butir - butir pertanyaannya dilakukan secara tertulis dan peserta tes memberikan jawaban tertulis juga
  • Tes tidak tertulis (non pencil and paper test) ; merupakan tes dimana pelaksana tes dalam mengajukan butir - butir pertanyaannya dilakukan secara tertulis/lisan dan peserta tes memberikan jawaban dengan lisan juga.
  • Tes perbuatan ; diberikan dalam bentuk tugas atau instruksi, kemudian peserta tes mengerjakan tugas tersebut sesuai instruksi.
C. Langkah - Langkah Pengembangan Tes
Ada sembilan langkah dalam pengembangan tes hasil atau prestasi belajar, yaitu : 1) menyusun spesifikasi tes, 2) menulis soal tes, 3) menelaah soal tes, 4) melakukan ujicoba tes, 5) menganalisis butir soal, 6) memperbaiki tes, 7) merakit tes,  8) melaksanakan tes, dan 9) menafsirkan tes.

1. Menyusun spesifikasi tes 
Spesifikasi tes merupakan uraian yang menunjukkan keseluruhan karakteristik yang harus dimiliki suatu tes. Adapun penyusunan sfesifikasi tes mencakup beberapa kegiatan, diantaranya :
  • Menentukan tujuan tes
  • Menyusun kisi - kisi
  • Menentukan bentuk tes
  • Menentukan panjang tes
2. Menulis soal tes
Pedoman pembuatan tes pilihan ganda, diantaranya :
  • Pokok soal jelas
  • Pilihan jawaban hoogen dalam arti isi
  • Panjang kalimat pilihan jawaban relatif sama
  • Tidak ada petunjuk jawaban benar
  • Hindari menggunakan pilihan jawaban ; semua benar atau semua salah
  • Pilihan jawaban angka diurutkan
  • Semua jawaban logis
  • Jangan menggunakan negatif ganda
  • Kalimat disesuaikan dengan tingkat perkembanga peserta tes
Pedoman membuat tes uraian, diantaranya :
  • Menulis soal berdarkan indikator pada kisi - kisi
  • Mengedit pertanyaan seperti : 1) Apakah pertanyaan mudah dimengerti ?, dan 2) Apakah data yang digunakan benar ?
3. Menelaah soal tes
Hal ini perlu dilakukan untuk memperbaiki soal jika ternyata dalam pembuatannya masih ditemukan kekurangan atau ketidak sesuaian

4. Melakukan uji coba tes
Adapun melalui uji coba data akan didapatkan data yang empirik tentang kebaikan soal yang telah dibuat. Uji coba dapat diperoleh melalui reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, pola jawaban, efektifitas pengecoh, daya pembeda dan sebagainya

5. Menganalisis butir soal
Dilakukan analisis terhadap masing - masing butir soal yang telah disusun, sehingga dapat diketahui tingkat kesukaran butir soal, daya pembeda dan efektifitas pengecoh.

6. Memperbaiki tes
Apabila beberapa soal perlu direvisi dan tidak layak pakai maka harus dibuang karena tidak memenuhi standar kualitas yang ingin capai

7. Merakit tes
Dalam merakit soal, hal - hal yang dapat mempengaruhi validitas soal seperti nomor urut soal, pengelompokkan bentuk soal, layout, dan sebagainya.

8. Melaksanakan tes
Pada tahap ini pelaksanaan tes ini memerlukan pemantuan atau pengawasan tes benar - benar dikerjakan oleh peserta tes dengan objektif, jujur dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

9. Menafsirkan hasil tes
Hasil tes menghasilkan data kuantitatif yang berupa skor. Skor kemudian ditafsirkan sehingga menjadi nilai, seperti rendah, menengah, dan tinggi.



sumber referensi :
Djaali & Muljono, Pudji. 2008. Pengukuran dalam bidang pendidikan. Jakarta : Grasindo.

Mardapi, Djemari. 2008. Teknik penyusunan instrumen tes dan non tes. Yogyakarta : Mitra Cendekia Press.

Post a Comment for "Fungsi, Penggolongan dan Langkah - Langkah Pengembangan Tes"