Dampak dan Akibat Penjajahan Bagi Kehidupan Bangsa Indonesia

ilustrasi via wajibbaca.com

Terjadinya penjajahan di Indonesia pada umumnya disebabkan oleh dua faktor yakni, faktor internal seperti kondisi politik, ekonomi, maupun sosial budaya. Sedangkan faktor eksternal yakni kondisi yang terjadi di negara - negara Barat, sehingga mereka mengadakan ekspansi ke seluruh dunia. Secara umum penjabaran dari faktor internal dan eksternal penjajahan di Indonesia, yakni sebagai berikut :

Faktor Internal 

• Motif hubungan perdagangan,
• Penghasil rempah - rempah terbesar,
• Belum adanya rasa persatuan antar berbagai kerajaan.

Faktor Eksternal

• Berkembangnya keyakinan akan kebenaran ajaran Copernicu yang menyatakan bahwa dunia ini tidak datar, melainkan bulat seperti bola,
• Zaman Renaissance sekitaran tahun 1500, dimana pada saat itu di Eropa berkembang zaman kebebasan, dimana jiwa bebas ini yang telah mendorong semangat mengembangkan ilmu pengatahuan sehingga dapat menghasilkan beberapa penemuan baru yang berguna untuk kepentingan penjajahan,
• Peristiwa Reconquesta (perang salib),
• Ambisi untuk memperluas daerah baru dalam rangka mengembangkan kejayaan, kekayaan, dan penyebaran agama Nasrani atau dikenal dengan istilah GGG (Gold, Glory, dan Gospel),
• Perisitiwa perjanjian Tordesislas (7 juni 1494), dimana perjanjian tersebut diprakarsai oleh Paus Alexander VI yang memberikan peluang negara Spanyol dan Portugis untuk meluaskan ekspansinya dengan mengeluarkan keputusan suci yang disebut Bull of Demarcation. Isi perjanjian tersebut secara garis besarnya adalah memberikan kekuasaan negara Spanyol dan Portugis yaitu garis meridian yang melalui sebuah titik berjarak 370 mil di selah Barat kepulauan Tanjung Verde. 

Terdapat berbagai dampak dan akibat penjajahan yang pernah terjadi di bangsa Indonesia, yakni sebagai berikut :

Bidang Ekonomi

• Pada masa penjajahan membuat tatanan ekonomi bangsa Indonesia menjadi terpecah belah, dimana terjadinya pelaksanaan tanam paksa, kerja rodi yang menimbulkan kemiskinan, kesengsaraan, dan kelaparan bagi masyarakat,
• Dikenalnya ekonomi uang secara luas, dan
• Dikenalnya tanaman - tanaman baru yang menjadi komoditas primadona perdangan internasional.

Bidang Politik dan Ideologi

• Pada masa penjajahan bidang politik dan ideologi juga menjadi salah satu sasaran para penjajah dimana dengan membekukan atau mengkondisikan supaya tidak dapat berkembang, akan menjadi jalan untuk pemerintahan kolonial tumbuh dan berkembang dengan paham ideologi dan politik, seperti lahirnya partai - partai baru yang pro penjajahan, dan
• Berkurangnya kekuasaan raja - raja lokal di Nusantara.

Bidang Sosial dan Budaya

• Terjadinya diskriminasi rasial dengan menggolongkan penduduk Indonesia dalam tiga golongan, yakni golongan Eropa (bangsa Belanda dan Eropa lain, Amerika dan Jepang dimasukkan ke golongan Eropa karena kuatnya penggaruh kekaisaran Jepang saat itu), golongan kedua adalah Timur Asing (Cina, India, dan Arab), dan golongan ketiga yakni golongan pribumi (suku - suku asli Indonesia seperti Dayak, Jawa, Batak dan sebagainya)
• Masuknya agama baru yang dibawa oleh para penjajah,
• Berkembangnya kebudayaan barat, seperti cara berpakaian dan kesenian seperti dansa,
• Bertambahnya kosa kata bangsa Indonesia, dan
• Munculnya bangunan - bangunan dengan gaya eropa, dan sebagainya.

Bidang Pendidikan

• Dikenalnya pendidikan bercorak Barat,
• Munculnya kaum pelajar di awal abad ke 20, dan
• Munculnya birokrat dari kaum pribumi.