Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kleptomania ? Penyebab, Jenis, Gejala, Dampak, Pengobatan dan Cara Mencegah Kelptomania

hellosehat.com

Kleptomania merupakan gangguan mental yang ditandai dengan perilaku mencuri barang-barang tanpa alasan atau motif tertentu. Orang yang mengalami kleptomania biasanya tidak mencuri karena kebutuhan atau keinginan untuk mengambil barang yang mereka butuhkan atau inginkan, melainkan karena dorongan internal yang kuat. Mereka sering kali merasa bersalah dan malu setelah melakukan aksi mencuri, tetapi tidak dapat mengontrol perilaku kleptomani mereka. Kleptomania biasanya diobati dengan terapi perilaku kognitif atau obat-obatan, tergantung pada tingkat keparahan gangguan tersebut.

Penyebab kleptomania

Penyebab pasti kleptomania belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang dapat berperan dalam perkembangannya meliputi:

  1. Faktor genetik: Ada bukti bahwa kleptomania dapat memiliki komponen genetik. Beberapa penelitian menunjukkan adanya kecenderungan keluarga dalam mengembangkan gangguan ini, meskipun studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan yang lebih jelas antara faktor genetik dan kleptomania.
  2. Gangguan mental lainnya: Kleptomania dapat terkait dengan gangguan mental lain, seperti gangguan kecemasan, gangguan kecanduan, atau gangguan pengendalian impuls. Kondisi-kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengendalikan dorongan dan mengambil keputusan yang rasional.
  3. Faktor psikologis: Beberapa individu dengan kleptomania mungkin memiliki ketidakseimbangan kimia dalam otak yang mempengaruhi fungsi impuls kontrol. Selain itu, masalah emosional seperti stres, kecemasan, atau ketidakpuasan diri juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan kleptomania.
  4. Pengalaman masa lalu: Beberapa kasus kleptomania telah dikaitkan dengan pengalaman masa lalu yang traumatik, seperti penyalahgunaan atau kekerasan dalam rumah tangga. Pengalaman ini dapat memicu perasaan tidak berdaya atau kurangnya pengendalian diri yang kemudian berkembang menjadi kleptomania.

Jenis kleptomania

Berikut adalah beberapa jenis kleptomania yang umum terjadi:

  1. Kleptomania impulsif - orang dengan jenis kleptomania ini seringkali mendorong keinginan yang kuat untuk mencuri, berulang kali sepanjang hidup mereka, tanpa memperhatikan konsekuensi dari tindakan mereka.
  2. Kleptomania terkondisi - kleptomania ini berkembang sebagai respons terhadap situasi tertentu atau perasaan tertentu, misalnya saat merasa tertekan atau kesepian.
  3. Kleptomania situasional - pada jenis kleptomania ini, seseorang hanya cenderung mencuri dalam situasi tertentu, seperti saat bepergian atau saat pergi ke toko.
  4. Kleptomania tanpa sadar - orang dengan jenis kleptomania ini tidak menyadari tindakan mereka saat mencuri dan mungkin merasa terkejut atau bingung ketika mereka menemukan barang curian di tas atau saku mereka.
  5. Kleptomania sebagai gejala dari gangguan mental lain - kleptomania dapat menjadi gejala dari gangguan mental lain seperti gangguan obsesif-kompulsif, kecemasan, depresi atau bipolar.

Gejala kleptomania

Beberapa gejala umum kleptomania antara lain:

  • Kebutuhan atau dorongan yang kuat untuk mencuri barang.
  • Kesulitan mengendalikan diri saat ada peluang untuk mencuri.
  • Merasa gugup atau cemas saat tidak dapat mencuri.
  • Merasa senang atau lega setelah mencuri.
  • Menyembunyikan barang yang dicuri dari orang lain.
  • Merasa malu atau bersalah setelah mencuri.
  • Mencuri barang yang tidak dibutuhkan atau tidak bernilai tinggi.
  • Mencuri barang umumnya dilakukan tanpa perencanaan atau strategi.
  • Mencuri barang secara berulang-ulang tanpa motivasi finansial.
  • Perilaku mencuri yang dapat terjadi tanpa alasan.

Penting untuk dicatat bahwa bukan setiap orang yang mencuri dianggap mengalami kleptomania, tetapi gejala-gejala ini dapat menjadi indikasi adanya masalah psikologis yang serius dan perlu ditangani dengan serius dengan konsultan atau psikolog.

Dampak kleptomania

Kleptomania atau kelainan mencuri memiliki dampak 8pada individu dan masyarakat, seperti:

  • Konsekuensi legal: Dalam situasi tertentu, orang yang mencuri mungkin ditangkap atau diadili hukum, yang dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius seperti denda atau penjara.
  • Masalah kesehatan mental: Kleptomania dapat mengakibatkan masalah kesehatan mental yang bervariasi seperti cemas, depresi, dan rasa malu yang parah.
  • Kerugian finansial: Orang yang mengalami kleptomania dapat mengalami kerugian finansial karena keterlibatan dalam perilaku mencuri.
  • Kerusakan Hubungan: Kleptomania dapat mengakibatkan kerusakan pada hubungan personal, seperti dengan anggota keluarga dan teman-teman, karena perilaku yang merugikan mereka.
  • Dampak masyarakat: Kleptomania juga dapat berdampak pada masyarakat sebagai jumlah tindak pencurian, yang dapat menyebabkan meningkatnya biaya keamanan dan perbaikan, dan dapat mengurangi citra suatu daerah atau lingkungan.

Pengobatan Kleptomania

Pengobatan kleptomania melibatkan kombinasi terapi psikologis dan penggunaan obat-obatan.

  1. Terapi psikologis Terapi kognitif perilaku (CBT) adalah pendekatan yang paling umum digunakan dalam pengobatan kleptomania. Selama terapi kognitif perilaku, seorang pasien akan belajar untuk mengenali pola pikir dan perilaku yang tidak sehat terkait dengan kebiasaan mencuri mereka. Selain itu, terapi ini juga melibatkan teknik yang membantu pasien mengatasi dorongan untuk mencuri dan mencari cara untuk menggantikan perilaku negatif dengan tindakan positif.
  2. Obat-obatan Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati kleptomania adalah obat antidepresan, seperti Prozac dan Zoloft, dan stabilisator mood seperti litium. Obat-obatan ini membantu mengatasi masalah kecemasan dan depresi, yang sering kali mengiringi kleptomania.

Kombinasi terapi psikologis dan penggunaan obat-obatan dapat membantu mengurangi gejala kleptomania dan mencegah kambuhnya kebiasaan mencuri. Selain itu, dukungan sosial, termasuk keluarga dan teman-teman, dapat membantu pasien mengatasi kleptomania dengan lebih efektif.

Cara Mencegah Kleptomania pada Anak

  • Terapkan nilai-nilai moral dan etika yang benar kepada anak. Pendidikan moral yang benar akan membuat anak mengerti tentang hak milik orang lain dan pentingnya tidak mengambil apa yang bukan miliknya.
  • Jangan menanamkan sikap materialistis pada anak. Tanamkan pada anak pentingnya bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki dan tidak terus meminta barang-barang yang tidak perlu.
  • Ajarkan anak untuk meminta izin sebelum menggunakan atau mengambil barang milik orang lain. Hal ini akan membuat anak belajar untuk menghormati kepemilikan orang lain.
  • Berikan hadiah yang pantas untuk prestasi anak tanpa memberikan uang tunai. Memberikan hadiah yang pantas akan membuat anak belajar menghargai barang yang didapat dengan susah payah.
  • Jangan memberikan contoh buruk seperti mencuri atau curang. Orang tua merupakan sosok panutan bagi anak sehingga harus memberikan contoh yang baik dalam perilaku dan sikap.
  • Dorong anak untuk mengembangkan hobi atau aktivitas yang positif. Hobi atau aktivitas yang positif dapat membantu anak mencari lingkungan yang baik dan tidak memberikan pengaruh buruk seperti kleptomania.
  • Berikan pengawasan yang tepat pada anak. Orang tua dapat memberikan pengawasan pada anak melalui pengawasan langsung atau penggunaan teknologi tertentu seperti pengawasan melalui kamera atau pengawasan melalui aplikasi. Hal ini akan membuat anak merasa didampingi dan dibawah perlindungan orang tua sehingga tidak merasa bosan atau kesepian.

Post a Comment for "Kleptomania ? Penyebab, Jenis, Gejala, Dampak, Pengobatan dan Cara Mencegah Kelptomania"