10 Hasil Olahan Minyak Bumi dan Manfaatnya!
Minyak bumi adalah bahan bakar fosil yang menjadi bahan baku dari
berbagai produk bahan bakar yang digunakan oleh sebagian besar kendaraan di
dunia. Minyak bumi tercipta dari campuran senyawa organik yang terdiri dari
senyawa hidrokarbon dan nonhidrokarbon, yang berasal dari sisa-sisa makhluk
hidup yang telah mati dan tertimbun selama berjuta-juta tahun.
Ditemukan tahun 1859, minyak bumi telah menjadi tumpuan kemajuan
peradaban modern dengan terciptanya banyak mesin canggih yang berbahan bakar
olahan minyak bumi. Contohnya adalah bensin yang merupakan bahan bakar dari
sebagian besar kendaraan bermotor di dunia.
Minyak bumi sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, karena bisa diolah menjadi banyak hal. Lalu, apa saja hasil olahan minyak bumi itu? Buat kamu yang ingin tahu jawabannya, silahkan dibaca sampai selesai.
1.
LPG
Liquified Petroleum Gas (LPG) atau gas minyak bumi yang dicairkan,
adalah hasil olahan minyak bumi berupa gas cair. Dalam suhu kamar, LPG berwujud
gas. Karena itulah, LPG ditempatkan di dalam tabung yang kedap udara.
Unsur-unsur yang terkandung dalam LPG diantaranya adalah propana (C3H8), butana
(C4H10), etana (C2H6) dan pentana (C5H11).
Ciri khas dari LPG adalah tidak berwarna dan tidak berbau. Namun,
dalam pengolahannya, akan dicampurkan dengan zat mercaptan yang berbau
menyengat. Tujuannya sebagai peringatan apabila gas sedang bocor.
Saat ini, LPG banyak digunakan sebagai bahan bakar kompor gas. Selain itu, penggunaan lainnya adalah sebagai bahan bakar mesin BBG.
2.
Bensin
Bensin adalah olahan minyak bumi yang paling populer di masyarakat.
Komponen utama dari bensin adalah oktana dan n-heptana. Sifat dari bensin
adalah mudah menguap, mudah terbakar, dan memiliki bau khas yang cukup
menyengat.
Penggunaan utama dari bensin adalah sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, seperti mobil, motor, dan yang lainnya. Kualitas dari bensin ditentukan dari banyaknya bilangan oktan yang terdapat pada bensin tersebut. Semakin tinggi bilangan oktan, maka kualitas bensin tersebut semakin baik. Karena itulah, bensin-bensin di Indonesia memiliki banyak jenis, seperti Premium, Pertalite, Pertamax, dan yang lainnya. Untuk meningkatkan angka oktan, bisa menambahkan zat aditif seperti TEL (Tetra Ethyl Lead) dan MTBE (Methyl Tertiary Butyl Ether).
3.
Aviator Turbine (Avtur)
Avtur atau sering disebut juga sebagai Jet-A1, merupakan olahan
minyak bumi yang digunakan untuk bahan bakar pesawat terbang bermesin turbin.
Avtur terbuat dari kerosin, dan karena itulah karakteristiknya mirip, seperti
sama-sama memiliki rantai karbon dan senyawa hidrokarbon (parafinik dan
naftenik).
Salah satu kelebihan Avtur adalah memiliki volalitas yang lebih kecil, yang mana hal tersebut membuatnya meminimalisir kemungkinan kehilangan bahan bakar dalam jumlah banyak saat pesawat sedang terbang. Kelebihan lainnya adalah memiliki energi per volume yang lebih tinggi, dan itu bagus untuk penerbangan pada jarak yang lebih jauh.
4.
Aviation Gasoline (Avgas)
Avgas mirip dengan Avtur, hanya saja bahan bakar ini dikhususkan
bagi pesawat terbang dengan mesin yang memiliki ruang pembakaran internal dan
mesinnya berupa piston (piston engine). Selain itu, Avgas juga bisa digunakan
untuk bahan bakar mobil balap dan pesawat tempur.
Pada dasarnya, Avgas merupakan pengembangan dari bensin, berdasarkan titik beku, titik nyala dan volality. Titik beku Avgas maksimal -58 derajat Celcius. Selain itu, kualitas dari Avgas juga dapat diketahui dari karakteristiknya yang anti knock, dan hal tersebut ditunjukkan oleh jumlah bilangan oktan.
5.
Solar
Bahan bakar diesel, atau umumnya disebut dengan Solar, adalah
olahan minyak bumi yang didapat dari proses destilasi pada suhu 200-300° C, dan
titik nyalanya berada diantara 40-100° C. Mirip seperti LPG, Solar mudah
menguap pada suhu normal. Namun, Solar mengandung lebih tinggi Sulfur daripada
dibanding bensin atau kerosin.
Sama seperti bensin, Solar juga merupakan bahan bakar yang mudah dicari, dan harganya juga terjangkau. Bahan bakar ini biasanya digunakan pada mesin-mesin yang memiliki torsi besar, contohnya seperti truk, bus, mesin industri, dan yang lainnya.
6.
Kerosin
Kerosin atau umumnya dikenal dengan minyak tanah, merupakan hasil
olahan minyak bumi berupa cairan yang mudah terbakar. Minyak tanah didapatkan
dari proses destilasi minyak bumi pada suhu 150-275° C, dengan rentang rantai
karbon antara C12-C15.
Minyak tanah dulunya banyak digunakan sebagai bahan bakar kompor. Namun saat ini sudah tidak lagi sejak mulai populernya penggunaan LPG. Hal tersebut karena minyak tanah kurang efisien, dan memiliki zat pengotor dan berbau tidak sedap. Selain untuk kompor, minyak tanah dulu digunakan sebagai penerang sebelum adanya listrik.
7.
Aspal
Aspal merupakan hidrokarbon berwarna cokelat kehitaman dan memiliki
sifat kental dan melekat. Aspal memiliki karakteristik tahan terhadap air,
mengandung sulfur, oksigen dan klor yang tinggi. Aspal ini tercipta dari sisa
penyulingan yang tidak menguap setelah proses distilasi, dan kemudian diolah
menjadi 2 jenis, yaitu aspal cair dan aspal padat.
Penggunaan dari aspal ini adalah untuk memperhalus jalan raya, dengan cara mengikat batuan agar tetap berada pada jalur jalan yang ditetapkan. Aspal juga memiliki keunggulan dalam menyerap air hujan, meskipun hal tersebut akan membuatnya rusak dalam jangka waktu tertentu.
8.
Parafin
Parafin merupakan sisa penyulingan minyak bumi berupa hidrokarbon alkana. Meskipun hanya berupa sisa, parafin terbukti banyak gunanya. Contohnya dalam furnitur yang menggunakan palpis berbahan dasar parafin sebagai cat dan tinta. Dalam membatik, parafin bisa digunakan sebagai bahan dasar malam. Kegunaan lainnya adalah sebagai bahan kecantikan, meskipun hal tersebut harus diolah terlebih dahulu agar aman untuk digunakan, jika tidak, akan berbahaya bagi kulit.
9.
Oli
Oli merupakan cairan hidrokarbon kental berwarna hitam yang
memiliki lebih dari 20 promolekul. Komposisi oli mineral adalah 90%
hidrokarbon, dan sisanya berupa zat aditif. Zat aditif yang terdapat pada oli
digunakan untuk mengatur kekentalan oli dan kualitasnya (API).
Kegunaan oli adalah sebagai pelumas mesin, pada mesin kendaraan maupun mesin-mesin pabrik. Selain oli mineral, ada juga oli full sintetik. Meskipun begitu, oli mineral lebih diminati karena lebih terjangkau.
10. Petroleum Eter
Olahan minyak bumi yang terakhir adalah Petroleum eter, atau bisa
disebut benzena. Benzena merupakan hidrokarbon aromatik yang memiliki 6 atom,
dan memiliki sifat seperti bensin (mudah terbakar dan mudah menguap di suhu
normal).
Kegunaan dari benzena adalah sebagai pelarut non-polar pada industri. Selain itu, turunan dari benzena memiliki fungsi lain, seperti fenol sebagai zat desinfektan, stirena untuk membuat insulator listrik, dan yang lainnya.
Itulah daftar olahan minyak bumi dan juga manfaatnya. Tentu saja
hasil olahan dari minyak bumi tidak terbatas pada hal-hal yang saya sebutkan di
atas. Jika ditelusuri lebih lanjut, banyak sekali benda di sekitar kita yang
merupakan hasil olahan lebih lanjut dari minyak bumi.
Post a Comment for "10 Hasil Olahan Minyak Bumi dan Manfaatnya!"