Hakikat Organisasi kurikulum
gambar koleksi google
Organisasi kurikulum adalah pola atau bentuk penyusunan bahan pelajaran yang akan diajarkan atau disampaikan kepada murid atau merupakan suatu cara menyusun bahan atau pengalaman belajar yang ingin dicapai dengan tujuan mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan pembelajaran dicapai secara efektif. Organisasi kurikulum merupakan suatu dasar yang penting sekali dalam pembinaan kurikulum dan bertalian erat dengan tujuan program pendidikan yang hendak dicapai, karena bentuk kurikulum turut menentukan bahan pelajaran, urutannya, dan cara menyajikannya kepada murid-murid.
Menurut Nurgiyantoro (1988:111) organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka umum program-program pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Sedangkan menurut Arifin (2014:94) Organisasi kurikulum adalah susunan pengalaman dan pengetahuan baku yang harus disampaikan dan dilakukan peserta didik untuk menguasai kompetensi yang telah ditetapkan.
Organisasi kurikulum berhubungan erat dengan kualitas kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik. Menurut John D. McNeil (1977) dalam Arifin (2014:94-95), tidak ada teori organisasi kurikulum yang dapat dianggap memadai. Sekalipun demikian, terdapat beberapa konsep dan prinsip yang dapat diterapkan dalam teori dan praktek. Para pengembang kurikulum diharapkan dapat mengembangkan berbagai program pendidikan yang lebih bersifat komprehensif, konsisten dan efektif.
Kegiatan belajar di sekolah tentu berbeda dengan kegiatan dengan kegiatan belajar di luar sekolah. Di sekolah kegiatan dan pengalaman belajar diatur dan diorganisasikan secara formal sesuai dengan kebutuhan, minat, dan bakat peserta didik. Sedangkan di luar sekolah, hal itu tidak diatur dan diorganisasikan secara formal, terutama berkaitan dengan kapan dan di mana kegiatan belajar dilakukan. Sekalipun demikian, apa yang dipelajari peserta didik harus terstruktur, terutama berkaitan dengan mata pelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Taba (1962) dalam Dimyati & Mudjiono (2002:276) yang menyatakan bahwa perbedaan antara belajar di sekolah dan belajar dalam kehidupan adalah dalam hal pengorganisasian secara formal di sekolah. Jika kurikulum merupakan suatu rencana untuk belajar maka isi dan pengalaman belajar membutuhkan pengorganiasian sedemikian rupa sehingga berguna bagi tujuan-tujuan pendidikan.
Materi dan pengalaman belajar dalam kurikulum diorganisasikan untuk mengefektifkan pencapaian tujuan. Namun pengorganisasian kurikulum merupakan kegiatan yang sulit dan kompleks karena berkaitan dengan aplikasi semua pengetahuan yang ada tentang pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, dan masalah proses pembelajaran (Sumantri, 1988:23).
Daftar Pustaka
Arifin, Zainal. 2014. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA.
Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah.Yogyakarta: BPFE.
Post a Comment for "Hakikat Organisasi kurikulum"