Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Andi Si Anak Rajin dan Cerdas

Andi merupakan seorang anak yang kurang mampu, tetapi kemauannya ingin sekolah sangat tinggi, ia anak dari bapak Udin yang bekerja menarik becak dan untuk menambah penghasilan bapak tersebut menjadi kuli pasar, dan ibunya bernama Tati bekerja sebagai buruh cuci baju dan juga berjual kue yang dititipkan diwarung untuk membantu suaminya. Andi merupakan anak sulung dan Andi memiliki 2 adik perempuan yaitu Sari dan Nita.

Kehidupan andi memang kurang mampu, akan tetapi andi ingin seperti anak-anak lainnya bisa bersekolah, keinginannya pun dapat tercapai atas usaha kerja keras kedua orangtuanya yang ingin anaknya Andi bisa bersekolah, peluh keringat bercucuran, dan lelah juga yang dirasakan orangtua andi. Tetapi mereka merasa bahwa itu memang merupakan kewajiban mereka agar andi bisa menuntut ilmu dan itu hak andi agar bisa seperti anak lainnya bersekolah untuk masa depannya kelak. 

Orangtua Andi menanamkan sikap dan perilaku yang baik kepada andi, mengajarkan moral yang tinggi, mengajarkan andi disiplin, berani dan bertanggung jawab. Hal yang paling penting adalah tentang agama yang diajarkan kedua orang tua Andi, berharap anaknya itu menjadi anak yang sholeh, mengerjakan kewajiban sholat lima waktu, mengaji dan tidak pernah berhenti berdoa kepada Allah SWT, tidak pernah berputus asa atas keadaan hidupnya yang kurang mampu, dan berserah diri atas semua yang telah diberikan Allah SWT kepada kehidupan mereka.

Andi anak yang rajin dan cerdas ia belajar di rumah dan di sekolah dan ia pun rajin sholat dan mengaji, disetiap sholatnya ia berdoa berharap bisa menjadi siswa yang cerdas dan bisa menjadi juara kelas di sekolahannya agar dapat membanggakan kedua orangtua nya yang sudah berjerih payah untuk ia bisa bersekolah. Dan usahanya itu tidak sia-sia di sekolah ia menjadi juara kelas dan menjadi siswa yang berprestasi, dikagumi banyak siswa dan guru-guru.

Hal tersebut tidak menjadikannya besar kepala, ia tetap rendah hati dan bersedia dengan sepenuh hati jika ada temannya yang ingin belajar bersama dengannya. Karena didikan orang tuanyalah Andi menjadi anak yang baik, walaupun ia merupakan dari keluarga kurang mampu tetapi di desanya ia sangat dihormati dan disegani. 

Setiap harinya Andi sekolah sambil membawa kue ibunya untuk dititipkan di warung-warung sekitar sekolah, jarak ia berjalan menuju sekolahnya pun lumayan jauh. Namun tekadnya tidak goyah dalam menuntut ilmu dan ia selalu bersemangat sekolah, berbeda dengan anak lainnya. Ada teman sekelasnya adit yang malas sekolah padahal ia termasuk anak yang berkecukupan, sekolah pun di antarkan orangtuanya menggunakan motor, tetapi niat dan semangatnya kurang dalam menuntut ilmu tidak halnya seperti andi ia sangat rajin dan bersemangat. Ia merupakan contoh siswa yang rajin dan cerdas.

Karena Andi siswa yang rajin dan cerdas pihak sekolah mengikutkan Andi dalam lomba cerdas cermat sekecamatan yang akan diadakan, dan banyak peserta yang mengikuti lomba-lomba tersebut. Hal itu merupakan suatu kebanggaan baginya karena dipercaya untuk mewakilkan sekolahnya untuk mengikuti lomba tersebut. Namun Andi tidak langsung menerima tawaran tersebut, Andi harus meminta izin terlebih dulu dengan orangtuanya walaupun Andi yakin pasti orangtuanya akan setuju saja, tetapi baginya meminta izin adalah hal yang penting karena itu merupakan adab terhadap orangtua. Betapa baiknya dan beradabnya ia terhadap orangtua nya. 

Setelah ia pulang sekolah ia membantu orangtua nya di rumah membersihkan rumah dan menjaga adik-adiknya sambil mengajari adiknya supaya bisa cerdas sepertinya. Sambil menunggu kedua orangtuanya pulang. Setelah ibu dan bapaknya pulang andi tidak langsung berbicara meminta izin, karena ia mengira bahwa orangtua nya masih capek, dan membiarkan orangtuanya istirahat dulu. 

Kemudian, waktu telah mulai gelap hampir mendekati waktu magrib. Semuanya bersiap untuk melaksanakan sholat magrib sambil menunggu muadzin berkumandang. Setelah waktu magrib tiba keluarga bapak Udin melaksanakan sholat berjama’ah, kemudian itu berdoa bersama-sama semoga keluarga mereka menjadi keluarga yang selalu bersabar dan bersyukur atas kehidupan mereka, dan berdoa tetap semangat walaupun keadaan mereka seperti itu. Bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang banyak dan berharap anak-anaknya bisa menjadi lebih baik kehidupannya kedepan kelak. Dan mereka betawakal (berserah diri) kepada Allah SWT.

Setelah itu keluarga mereka melakukan rutinitas malam yaitu membaca surah yasin bersama-sama dan setelah itu mengaji. Telah selesai itu semua barulah Andi berbicara kepada orangtuanya bahwa ia diminta pihak sekolah untuk mewakili sekolah untuk mengikuti lomba, kedua orangtua Andi pun bangga dan mengizinkan anaknya untuk mengikuti lomba tersebut. Dan Andi berbicara berdua bapaknya, bapaknya Andi menasehati andi jika nanti saat perlombaan harus tetap tenang dan menyuruh andi belajar yang giat agar bisa membuat sekolahannya menang dan bangga. Untuk mengharumkan nama sekolahan. Dan pastinya jangan lupa berdoa dan setelah itu semuanya diserahkan kepada Allah SWT.

Ayo kita makan dulu, sudah ibu siapkan nih ‘kata ibu Andi’. Iya bu sahut Andi. Sebelum makan kita berdoa dulu ya, ayo Andi pimpin kami untuk baca doa makan ‘kata bapaknya’. Dan andi memimpin doa makan, lalu keluarga bapak Udin semuanya makan dengan lauk pauk seadanya. Tapi mereka mensyukuri itu semua. Kalau semuanya sudah selesai makan jangan lupa cuci tangannya ya dan istirahat sana nanti besok sekolah lagi ‘kata ibunya’. Setelah itu semuanya istirahat.

Pagi telah tiba andi bersiap untuk sekolah dan ibu bapaknya bersiap untuk bekerja. Sesampainya di sekolah Andi langsung menemui gurunya menyampaikan bahwa ia telah mendapatkan izin orangtua nya untuk mengikuti lomba. Alhamdulillah andi diberi izin ‘kata gurunya’. Lonceng telah berbunyi tanda jam pelajaran akan dimulai. Masing-masing siswa berbaris didepan kelas dan setelah itu memasuki kelas untuk belajar.

Lonceng berbunyi kembali waktu istirahat telah tiba, anak yang lainnya masing-masing belanja jajan sedangkan andi hanya makan bekal dari ibu nya, lonceng berbunyi kembali tanda masuk untuk belajar kembali, semuanya belajar dan ada tugas dari bu guru untuk belajar di rumah, waktunya pulang semuanya berpamitan dan salaman dengan bu guru. 

Andi pulang seperti biasanya berjalan kaki menuju rumahnya yang lumayan jauh, walau sudah capek belajar tapi ia tetap semangat pulang jalan kaki, sesampai di rumah ia seperti biasa membantu pekerjaan di rumah jika ada yang dibantu dan ia menjaga adik-adiknya yang masih kecil. Sambil itu ia belajar untuk mengerjakan PR yang dikasih guru dan mempersiapkan diri belajar untuk mengikuti lomba yang waktunya seminggu lagi, terus belajar dan belajar walaupun ia sudah cerdas dan pintar.

Tidak terasa waktu lomba telah tiba guru, andi dan sebagian temannya ikut pergi ke kecamatan untuk mengikuti lomba, suasana sangat ramai karena banyak sekali peserta yang ikut dan ada guru damping dan juga orangtua nya yang ikut mendampingi anaknya. Andi pun berharap orangtua nya bisa berhadir juga, tapi mengingat mereka bekerja mungkin bagi andi kedua orangtua nya tidak bisa hadir, tetapi ternyata kedua orangtua dan adik-adik Andi hadir, betapa bahagianya Andi melihat itu.

Perlombaan pun di mulai, bagi peserta yang tidak bisa menjawab atau kertasnya kosong dan menjawab salah akan dinyatakan gugur atau kalah. Pertanyaan terus ada sampai babak 3 besar. Setelah babak 3 besar ini akan menentukan siapa yang menjadi juara 1,2 dan 3. Suasana pada saat itu sangat menegangkan semuanya, sebentar lagi akan mengetahui siapa yang berhak di posisi juara ke-1.

Panitia memberikan pertanyaan yang sama kepada 3 peserta namun jawaban pertanyaannya ini yang mengungkapkan pendapat dari mereka masing-masing . Dan pendapat mereka yang mana yang paling bagus bagi juri itulah pemenangnya. Dan andi salah satu peserta yang masuk babak 3 besar. Hebat, iya memang karena ia anak cerdas, orangtua, guru dan teman-teman nya pun tersenyum dan terus memberi semangat.

Juri telah menentukan hasil pemenang lomba ini, dan yang memenangkan juara ke-1 Andi, juara ke-2 Putri dan juara ke-3 Rifki. Sontak mendengar nama Andi disebutkan menjadi juara 1 teman-temannya bersorak hore Andi juara 1. Guru dan orangtuanya tersenyum lebar dan merasa bangga kepada Andi. Berkat kerja keras usaha ia belajar dan berdoa akhirnya ia bisa memenangkan lomba ini. Dan ia serahkan semuanya kepada Allah SWT dan ternyata semuanya berhasil.

Bukan saja mengharumkan dan membuat bangga sekolahannya, guru-guru nya, tetapi juga orangtua nya. Kembali lagi semuanya itu juga berkat didikan orangtua nya di rumah dan juga guru nya di sekolah dan juga kemauan keras dari andi untuk giat dan rajin belajar sehingga membuatnya bisa menjadi anak cerdas, hebat dan berprestasi seperti ini.

Post a Comment for "Andi Si Anak Rajin dan Cerdas"