Faktor - Faktor dalam Organisasi Kurikulum
gambar koleksi google
Ada beberapa prinsip yang harus dipertimbangkaan dalam organisasi kurikulum, diantaranya berkaitan dengan ruang lingkup (scope), urutan bahan (sequence), kontinuitas (continuity), , keterpaduan (intergrated), keseimbangan (balance), waktu (times). Menurut Hilda Taba (1962), organisasi kurikulum dapat dipandang sebagai one of the most potent factors in determining how leraning proceeds. Berikut penjelasan dari faktor-faktor dalam organisasi kurikulum tersebut :
- Ruang Lingkup (scope) : menunjukkan keseluruhan, keluasan, atau kedalaman, dan batas-batas bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Pemilihan dan penentuan ruang lingkup bahan pelajaran tentunya (1) harus melibatkan para pakar kurikulum, pakar filsafat pendidikan, guru bidang studi, pakar psikologi, sosiologi, (2) perlu mendapat masukan dari berbagai pihak sebagai bahan pertimbangan, (3) didukung oleh hasil penelitian yang relevan dan memadai.
- Urutan (Sequences) : menunjukan keteraturan bahan yaang akan disampaikan kepada peserta didik, mana bahan yang harus disampaikan terlebih dahulu dan mana bahan yang akan dipelajari kemudian.
- Kesinambungan (continuity) : menunjukkan adanya peningkatan, pendalaman, dan perluasan bahan pelajaran sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari bahan yang lebih kompleks. Dalam kurikulum spiral, faktor kesinambungan ini saangat diperhatikan. Untuk memantapkan kesinambungan kurikulum perlu dibentuk tim khusus yang melibatkan para pengembang kurikulum dari SD sampai dengan perguruan tinggi.
- Terpadu (integrated) : faktor ini berangkat dari asumsi bahwa bidang-bidaang kehidupan memerlukan pemecahan secara multidisiplin. Untuk itu perlu adnya fokus bahan pelajaran yang terpadu, baik berupa konsep, prinsip, maupun masalah-masalah yang perlu dipecahkan sehingga memungkinkan penggunaan multidisiplin secara fungsional. Keterpaduan ini dapat dilakukan dalam bentuk kurikulum korelasi, kurikulum bidang studi, atau kurikulum terpadu berdasarkan bidang-bidang kehidupan. Untuk mencapai pemahaman yang utuh daan menyeluruh, maka keterpaduan ini bukan hanya dilakukan oleh guru dalam berbagai mata pelajaran, tetapi juga oleh peserta didik melalui pengetahuan dari berbagai sumber belajar yang saling berhubungan.
- Keseimbangan (balances): Keseimbangan isi atau bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik dan keseimbangan proses pembelajaran. Keseimbangan isi berkaitan dengan seberapa besar pentingnya suatu bahan pelajaran bagi kehidupan peserta didik.
- Waktu (times) : Seringkali terjadi perbedaan pendapat tentang alokasi waktu, antara pengembang kurikulum tingkat pusat dengan guru mata pelajaran di sekolah. Hal ini biasanya karena masing-masing menggunakan kriteria yang berbeda. Untuk sekedar pegangan bersama, distribusi waktu dapat ditentukan berdasarkan kriteria, antara tradisi pengalaman, pertimbangan paraa pengembang kurikulum, nilai atau manfaat, tingkat kesulitan setiap mata pelajaraan, dan standar kompetensi mata pelajaran.
Post a Comment for "Faktor - Faktor dalam Organisasi Kurikulum"